Jumat, 08 Oktober 2010

KH Wasi`in ( bagian 2 )

Walau tergolong muda KH Wasi`in sudah berkiprah di kepengurusan tingkat kecamatan baik di Jam`iyyah Thoriqot Naqsabandiyah Annahdliyah maupun di Jam`iyyah Nahdlatul Ulama (MWC), dari sekian tokoh ulama karangdadap pada waktu itu (th 1990 an) beliau paling muda diatara Ky Syamsuri, KH Fasani, Ky Shohayak, KH Muhammad Sahur, Ky Sahal, Ky Munawwar, Ky Ma`mun anwar, Ky Thohir, Ky Kalyubi, KH Alwy, KH Ach Showy, Ky Harun Ilyas, Ky Moh Kholil, KH Mukri, Kyai Hasanuddin dll.

Oleh karenanya pengalaman berorganisasinya sangat luas dibanding ulama/kyai muda lainya, karena disetiap pemilihan pengurus (konferensi) pasti beliau yang terpilih padahal banyak sekali ulama/kyai diwilayah kecamatan Karangdadap saat itu (kemungkinan karena ketidak tahuan ulama/kyai lain tentang organisasi ) yang menyebabkan mereka tidak mau menjadi ketua, mereka lebih rela dipimpin daripada menjadi pemimpin, begitulah orang nahdliyyin kalau ada pemilihan ketua berlomba lomba tidak mau menjadi ketua, sehingga yang merasa lebih muda dengan tenaga yang masih fress ditambah dengan kecintaanya pada organisasi NU menjadikan belaiu selalu terpilih menjadi ketua.

Menurut penulis " Sejak saya aktif di organisasai IPNU IPPNU (1993) MWC NU Karangdadap, Ro`is Syuriyahnya ya selalu beliau walaupun ketua Tanfidziyah atau pengurus yang lain selalu gonta ganti " jadi beliau memang jago dalam keorganisasian NU baik ditingkat desa/ranting, kecamatan/MWC maupun ditingkat kabupaten/PCNU, hampir semua tokoh tua yang aktif di organisasi NU tahu hal tersebut.
Keinginan beliau untuk mendirikan/membangun sebuah kantor sekretariat MWC sebagai pusat kegiatan Nahdlatul Ulama muncul sejak beliau
mulai aktif diorganisasi NU (sejak dulu kala) disetiap pertemuan MWC, ranting NU maupun ketika berbicara dihadapan badan otonom NU (IPNU IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, GP Ansor, BANSER) selalu yang dibicarakan adalah "Apakah wilayah kecamatan Karangdadap ini dapat mempunyai kantor MWCNU seperti MWC yang lain ?"

Menurut beliau " program yang lain sudah berjalan dengan baik, bahkan berjalan dengan sendirinya karena wilayah kecamatan Karangdadap warganya 99,90 % adalah warga Nahdliyyin yang taat", sehingga kegiatan keagamaan apapun pasti sam`an wa tho`atan terhadap ulama/kyai sepuh (yang tingkatanya lebih tinggi) misa
lnya tentang ketentuan jatuhnya tanggal 1 Romadhon/ 1 Syawwal, apa dan bagaimana cara menghadapi sesuatu hal dll semuanya pasti sendoko dawuh, sedangkan masalah mendirikan/membangun kantor sekretariat MWCNU kelihatan sulit, karena kondisi masyarakat wilayah karangdadap secara finansial bisa dibilang lemah, karena mayoritas adala petani dan kaum marsinah.

Walaupun secara kasatmata kelihatan sulit untuk mewujudkan keinginan membangun kantor sekretariat MWC NU , beliau senantiasa membicaran hal itu terus (mungkin disetiap do`a beliau senantiasa memohon kepada Allah agar MWC NU Karangdadap dapat mewujudkan kantor sekretariat sebagai pusat kegiatan warga Nahdliyyin), dan mulai akhir tahun 2003 an, berkat kebijakan pasangan Bupati-Wakil ...... bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar