Sabtu, 06 November 2010

MWC NU Karangdadap kehilangan satu tokoh lagi...

 ولنبلونكم بشئ من الخوف و الجوع و نقص من الأموال والأنفس و الثمرات, وبشّر الصبرين الذين اذا اصابتهم مصيبة  قالوا انّا لله و انّا اليه راجعـون
Telah pulang ke Rohmatullah dengan tenang

Kyai Muhammad Zubaidi bin Muhammad Zain
(Syuriyah Awwal MWC NU Karangdadap) 
(Ketua Dewan Syuro DPAC PKB Kecamatan Karangdadap)
(Ketua Majlis Ulama Indonesia Kecamatan Karangdadap
(Pengurus Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Pekalongan)


Meninggal pada hari SABTU PON tanggal 6 Nopember 2010 jam 18.10 WIB dalam perjalanan ke Rumah Sakit Siti Khotijah, dimakamkan pada hari AHAD WAGE tanggal 7 Nopember 2010 dalam usia 59 tahun (beliau lahir pada tanggal 10 April 1959)
Pengurus MWC NU Karangdadap sangat kehilangan karena beliau adalah satu satunya sesepuh NU yang tersisa dan merupakan harapan seluruh warga Nahdliyyin setelah meninggalnya K.H.Wasi`in bin Wasadi beberapa bulan yang lalu, mereka berdua sama sama kader NU yang senantiasa memperjuangkan kepentingan masyarakat wilayah kecamatan Karangdadap melalui jalur Jam`iyyah (organisasi masyarakat) maupun jalur politik (Parpol yang berfiliasi dengan NU)

Akhirnya kami ucapkan " Selamat Jalan Pak Kyai... Semoga semua amal perbuatanya  senantiasa diterima Allah SWT, dosa, kekhilafan  dan kesalahan,  mendapat Maghfiroh  dan di alam barzah ditempatkan di Pertamanan  SURGA Nya,  Amien ya Robbal `Alamien.
*********
Kyai Muhammad Zubaidi Zen dilahirkan pada tanggal 10 April 1951 di dukuh Karanganyar Lor desa Karangdadap Kecamatan Karangdadap, masa kanak kanak dan remaja gigih mencari ilmu agama dari pesantren satu ke pesantren lainya yang yang paling lama (15 tahun ) di Pondok Pesantren " Al Falah "  Lirboyo Kediri Jawa Timur (teman sekamar) Mbah K.H.Dimyatie Ro`is Pimpinan Pondok Pesantren Al Fadlu Kaliwungu Kendal
Beliau adalah salah satu tokoh dari beberapa tokoh yang berjasa di Karangdadap, tentu saja sebagai generasi penerus dari tokoh tokoh terdahulu.


Suasana menjelang Sholat Jenazah " Kyai Zubaidi Zen " di Masjid Karangdadap yang bludak, bahkan banyak yang rela sholat ber-alaskan sandalnya sendiri karena berada di halaman sekitar masjid (nampak berpakaian pramuka adalah siswa SMP NU Karangdadap) yang dikerahkan oleh gurunya untuk mengikuti sholat jenazah dengan berjalan kaki dari SMP NU  ke Masjid Karangdadap kurang lebih 1 Km

Sesaat setelah di sholatkan,  jenazah " Kyai Zubaidi " di berangkatkan ke peristirahatan terakhir 

Tokoh  desa Karangdadap dari waktu ke waktu
Mbah Kyai Romli (Pemangku Masjid pertama), Mbah Kyai Marzuki (Guru Salaf bagi tokoh tokoh Karangdadap), Mbah Kyai Zainal Mustofa (Pemangku Masjid sepeninggal Mbah Kyai Romli), Mbah Kyai Adnan (Tokoh MWC NU Karangdadap pertama) dulu namanya MWT NU (Majlis Wakil Tjabang Nahdlatul Ulama), Mbah Kyai Alwi Thohir (Pemangku Masjid sepeninggal Mbah Kyai Zainal Mustofa), Mbah Kyai Muhammad Zain / Ayah Kyai Zubaidi Zen (pemangku masjid sepeninggal Mbah Kyai Zainal Mustofa), Mbah Kyai Syamsuri (Tokoh MWC NU Karangdadap sepeninggal Mbah Kyai Adnan), Mbah K.H.Hasan Fasani (Tokoh NU dan pemimpin Thoriqot Al Mu`tabaroh Annahdliyah yang masa mudanya aktif di BANSER/GP Ansor dan berada di Garda depan dalam Penggayangan PKI tahun 65 an),  Kyai Zubaidi Zen (pemangku Masjid sepeninggal ayahnya),  Drs.Wahyuddin (tokoh muda karangdadap sebagai Pengurus Lembaga Pend Ma`arif MWCNU Karangdadap dan Pendiri PKBM Bangkit Kecamatan Karangdadap bersama Drs.H.Abdul Munir (Ketua LP Ma`arif MWC NU Karangdadap) dan ada satu tokoh desa Karangdadap (sepupu Kyai Zubaidi Zen) yang aktifitasnya diluar desa Karangdadap yaitu K.H.Muhammad Zainuri Zainal Mustofa, beliau menjadi tokoh dan masuk dijajaran pengurus  Syuriyah PCNU Kota Pekalongan
   

Makan bersama di sela sela Konferensi MWC NU Karangdadap XI (14 Maret 2010) searah jarum jam : Drs.H.Abdul Munir (Peng SMP NU Krg dadap), Kyai Zubaidi Zen (Syuriyah Tsani MWC), K.H.Wasi`in 
(Ro`is Syuriyah MWC) sesuai hasil Konferensi MWC NU Krgdadap XI

Sepulangnya dari Pondok Pesantren Lirboyo Jawa Timur, beliau diminta oleh K.H.Nahrowi (Pengasuh Pondok Pesantren Ribatul Muta`alimin) Landungsari Pekalongan untuk membantu menjadi salah satu pendidik di pondok tersebut, sebagai santri yang taat pada kyainya beliaupun Sam`an Wa To`atan (siap dan menyanggupinya) karena sebelum beliau nyantri di Lirboyo, beliau lebih dulu nyantri di pondok Ribatul Muta`alimin selama kurang lebih 6 tahun.
Kyai Zubaidi Zen banyak berkiprah dalam  masyarakat, baik di desa Karangdadap maupun diwilayah kecamatan Karangdadap secara umum sebagaimana yang tertulis diatas, beliau menduduki jajaran kepengurusan Syuriyah MWC NU Karangdadap, sebagai Ketua Dewan Syuro DPAC PKB Kecamatan Karangdadap, sebagai BADKO (Badan Koordinasi) Madin dan TPQ Kec.Karangdadap, sebagai Ketua MUI Kecamatan Karangdadap sekaligus jajaran Pengurus Cabang MUI Kabupaten Pekalongan 

Kyai Zubaidi Zen di mata masyarakat desa Karangdadap
  1. Orang yang arif dan bijaksana dalam menghadapi masyarakat terutama bila terjadi perbedaan pandangan baik dalam Kemasjidan maupun Kemadrasahan (MIS Karangdadap, seperti pada saat di dukuh guntur akan membangun masjid, sementara di desa karangdadap sudah ada masjid di dukuh Karanganyar, untuk mempersatukan umat beliau menggagas adanya Halal bi Halal masyarakat desa Karangdadap yang ditempatkan secara bergantian antara masjid Karanganyar (1) dan masjid Guntur (2) hingga sekarang 
  2. Pada saat "Jayanya Batik" karena MIS Karangdadap kekurangan lokal, beliau membantu hampir 90% biaya pembangunan tambah lokal satu kelas.
  3. Gigih dalam rangka melestariakan terlaksananya ajaran Ahlussunah Wal Jama`ah serta kegiatan ke NU an di masyarakat, terbukti dengan mendirikan Jam`iyyah "Nahdlatus Suban" sebagai wadah generasi muda NU yang tidak mau aktif di organisasi badan otonom NU seperti IPNU-IPPNU dan GP Ansor
Beliau adalah orang yang sangat menginginkan kemajuan NU baik secara Kultur (jama`ah) maupun organisasi (jam`iyyah) di desa Karangdadap, hingga meninggalnya hal ini belum terwujud terutama NU secara Jam`iyyah, oleh karenanya beliau berharap cita cita tersebut ada yang mewujudkanya terutama bagi generasi muda NU di desa Karangdadap

Selamat Jalan Pak Kyai..... semoga cita cita Panjenengan ada yang merealisasikan, karena tunas tunas muda di karangdadap sangat banyak baik kalangan santri maupun akademisi

ditulis oleh Sekretaris MWC NU Karangdadap 
berdasarkan beberapa informasi dari masyarakat  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar